Skip to content

Lingkar Organik

lokal / organik / mandiri / berkarakter

  • Home
  • Tentang Kami
  • Kemitraan
  • Organik Itu Baik

Mengapa Organik

“

Organik adalah cara hidup yang lebih baik, lebih berkelanjutan untuk planet yang makin tua dan rapuh akibat konsumsi yang berlebihan.

Organik lebih dari sekedar produk atau pasar belaka. Organik membuat dunia menjadi lebih baik.

Pelajari lebih lanjut …

Produk dan Kisah Kami

lingkar_organik

Gaya hidup organik untuk kesejahteraan petani dan pendidikan lokal ramah anak. Keuntungan dari proses bisnis Lingkar Organik dikembalikan untuk pemberdayaan petani dan pengembangan dunia pendidikan. Bersama @sumbupakarti kami terus membangun berbagai program penguatan bagi petani baik dalam bentuk softskill maupun hardskill serta mengembangkan ruang-ruang belajar ramah anak di berbagai wilayah mitra kami.

… dan kami dinyatakan konsisten berproses organi … dan kami dinyatakan konsisten berproses organik jadi berhak pula mendapatkan sertifikat. Berkali kali kami menjalani supervisi untuk proses ini dan kami banyak belajar.

Hidup organik kami percaya adalah pandangan dan jalan hidup. Menjadi kebiasaan yang terus menerus diperbaiki. Proses belajar yang tiada henti menyeimbangkan langkah dengan alam semesta. 

Pertemuan dengan banyak jaringan menyadarkan kami bahwa bukti klaim keorganikan ternyata diperlukan oleh beberapa kalangan. Kepastian keorganikan menjadi penting karena di sana muncul kepercayaan, keamanan, dan kenyamanan. Teknologi dan transportasi membuat produk organik melewati banyak jalan dan mencapai tempat yang kadang tak terbayangkan. Jauhnya jarak dan jangkauan membuat bukti keorganikan diperlukan oleh sementara kalangan. Asumsinya atau anggapanya kita semua tidak saling kenal dan tidak saling tahu bagaimana proses organik itu terjadi maka dibutuhkan bukti. Munculah kebutuhan sertifikasi organik. 

Sebagian orang menganggap bukti-bukti itu tidak diperlukan. Anggapanya, proses organik menjunjung tinggi kejujuran, alam selalu jujur, jadi kalau ada yang berani mengklaim diri organik maka selayaknyalah itu dipercaya. Dunia modern dengan segala paradoksnya nampaknya sulit menerima hal ini. Bagaimana kita percaya pada hal yang kita tidak kenal? Jarak mungkin bukan masalah sehingga produk dari mana saja bisa kita nikmati. Tapi kedekatan dan pengetahuan pasar memiliki logika yang berbeda.

Bagi kami keduanya benar dan sahih. Proses organik memang adalah jalan hidup dan pembuktian adalah hal wajar dan baik. Keduanya merupakan tanggung jawab dalam menjaga mutu. Keduanya bisa saling melengkapi. Jika kita percaya organik adalah proses maka tanggumg jawab dalam berproses merupakan hal utama dan penting. Bagaimanapun kami perlu terus belajar agar bisa terus menjaga mutu dan bertanggung jawab. Maka kamipun menjalani proses-proses penjaminan keorganikan baik lewat kelompok maupun bersama pihak ketiga.
. Tulisan Founder kami dan menjadi semangat kami j .
Tulisan Founder kami dan menjadi semangat kami juga. Gaya hidup organik tujuanya bukan untuk menyelamatkan bumi, siapalah kita ini. Hidup organik sebenarnya kembali kita berusaha hidup selaras dengan alam membangun keseimbangan bersama. Saling berbagi sesama unsur bumi.

Menyelamatkan Bumi?
www.wijisuprayogi.wordpress.com

Sebuah ajakan masuk ke dalam ponsel saya, “Wiji mari ikut berperan menyelamatkan bumi, kamu bisa sumbang dana sekian lalu begini … lalu beginu … maka begono…”.

Saya tersenyum kecut. Pertama menyadari bahwa saya pernah juga mengajak orang lain menyelamatkan bumi dengan cara yang berbeda, kedua karena sekarang saya sadar bahwa menyelamatkan bumi adalah arogan sekali. Mana bisa saya menyelamatkan bumi.

Sudah sejak lama kita diajarkan bahwa kita agen yang bisa menyelamatkan bumi. Seolah bumi adalah sesuatu yang ada di luar kita dan kita dengan mudah mengotak-atik si bumi ini agar kembali sesuai dengan kondisinya atau tepatnya kondisi yang kita inginkan. Seolah kita adalah pahlawan besar yang berhasil menyelamatkan bumi dengan segala keruwetanya. Apakah benar semua itu untuk menyelamatkan bumi? Bukankah bumi dari dulu selalu ada, hanya penghuninya yang selalu berubah karena berhasil menyesuaikan diri? Kita mau menyelamatkan bumi atau mau menyelamatkan diri kita sendiri dari kehancuran atau kekacauan bumi yang ironisnya dilakukan kita sendiri?

Manusia secara berkelanjutan merasa menguasai bumi dan berhak mengolahnya sesuka hati sampai kemudian menyadari kehidupan mereka sendiri terancam. Tanpa sadar sebentuk sistem keserakahan menjadi berkelanjutan dengan dalih hidup yang lebih baik atau hidup lebih enak. Apalagi kalau kemudian semua itu dibilang sebagai perintah suci. Bumi mulai memberikan respon balik yang tidak nyaman dan bahkan mematikan. Kita menganggapnya bencana tapi seringkali itu ulah kita sendiri. Kita lupa bahwa kita adalah bagian dari sebuah sistem yang saling mendukung. Kita lupa bahwa rusaknya bumi bukan berarti hilangnya bumi tapi kita yang hilang karena tidak bisa hidup di atasnya. Bumi akan memperbaiki dirinya kembali dan menentukan kondisi yang paling cocok denganya.

#kelaslakuorganik 

lanjut di comment bawah ini >> …
. Keluarga besar. Berbuka bersama. Suka duka te .

Keluarga besar. Berbuka bersama. 

Suka duka terlewati bersama. Banyak musim kami lewati bersama pula. Dan kami selalu berusaha gembira membuka diri belajar pengetahuan yang tak terbatas. Semoga Tuhan terus memampukan agar tetap tulus, sehat, kuat, jadi berkat.

@lingkar_organik @sumbupakarti @lumbunglestari.id
. Berbagi kala Paskah Kadang, ada dilema tersendi .
Berbagi kala Paskah

Kadang, ada dilema tersendiri ketika ingin bercerita aktifitas berbagi kami. Ada kata bijak yang kami amini juga kebenaranya : Jika kamu memberi jangan kiranya tangan yang satu melihat dan hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Tuhanmu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.” 

Tapi kami membulatkan hati untuk selalu bercerita. Bukan mau pamer tapi ini bentuk tanggung jawab kami yang berjanji bahwa keuntungan dari proses bisnis Lingkar Organik digunakan kembali untuk karya sosial, pendampingan, dan pendidikan anak anak. Mohon dukungan doa agar ketulusan kami terjaga. Semoga juga bisa menginspirasi untuk ikut bergerak berbagi. Kami percaya berbagi bisa menular. 

Paskah kali ini kami berbagi dengan saudara-saudara di Gunung Kidul. Di pelosok Saptosari. Kami mendengar dari mitra tani kami,  ada komunitas yang cukup terabaikan karena jarak, maka kami menuju ke lokasi tersebut untuk sekedar berbagi berbagai kebutuhan pokok. Naik turun bukit jalan kaki tidak masalah. Lelah tidak terasa. Bahagia dan senang rasanya. Begitu yang kami rasakan. Apalagi sambutan warga komunitas amat menyejukan hati. 

Terimakasih telah memutuskan mendukung gerakan ini.
“Teman-teman itu kok pekerjanya gak pakai sarung “Teman-teman itu kok pekerjanya gak pakai sarung tangan ya … kan lebih baik pakai, lebih bersih, tinggal bikin SOP apa susahnya sih …” begitulah saran salah seorang pelanggan. Ternyata tidak semudah yang diduga.

Sebelumnya kami perlu luruskan juga, tidak ada istilah pekerja dalam lingkaran bisnis kami. Semua mitra yang saling bisa berdiskusi dan memberi masukan. Jadi Standar Operasional seringkali bukan solusi. Belajar dan diskusi adalah solusi. Karena mitra maka prosesnya tidak sesegera (baca : seotoriter) seperti di pabrik. Dialog dikedepankan. Tambahan, produksi berbagai macam produk Lingkar Organik tidak terpusat di satu lokasi. Kami bekerjasama dengan lebih dari 1500an petani dengan peranya masing-masing. Lha terus bagaimana memastikan kebersihan dan standart mutu? Pasti susah mengubah kebiasaan mereka yang sudah lama menjalani proses tertentu. 

Betul, bisa jadi susah dan ribet. Tapi inilah seni dan kebahagiaanya. Jika ada yang menjadi lebih baik atau kami juga belajar lebih baik : bahagianya lebih mendalam. 

Oya, bagaimana mengorganisir semua itu? Kami membentuk unit-unit sistem kontrol di banyak tempat. Mengajak belajar bersama dan rutin mengadakan berbagai pelatihan. Tentu narasumber bukan hanya kami. Bahkan dari petani sering juga menjadi nara sumber. 

Seperti siang ini (04022022) kami mengadakan pelatihan pentingnya alat kebersihan, pelindung kerja dan keamanan kerja. Seperti diungkap tadi, tidak mudah membiasakan memakai berbagai perlengkapan standar. Tapi disinilah senang-senangnya. Banyak canda dan banyak makan pula 😁 Pelatihan dilakukan di salah satu unit produksi kami. Seperti terlihat Ibu-Ibu mendominasi karena merekalah yang sering menjadi tulang punggung proses ekonomi. Kami mencoba hadir memberi warna pemberdayaan. 

Terima kasih untuk dukungan Anda bagi kami. 

Salam Organis. Sehat Kuat Jadi Berkat.
Hidup organik untuk Bumi atau Lingkungan yang lest Hidup organik untuk Bumi atau Lingkungan yang lestari mensyaratkan generasi penerus yang sehat, cerdas, dan paham pentingnya pelestarian lingkungan. Pendidikan menjadi kunci dan semua itu dimulai dari keluarga. Kami peduli untuk itu dan memulai tahun ini dengan sebuah workshop untuk keluarga dan anak-anak kita.

Untuk ayah dan bunda atau anggota keluarga yang sedang atau akan mengalami periode pemberian makanan pendamping ASI bagi buah hati.

Mari belajar bersama mengenai prinsip membuat MPASI rumahan dari menu keluarga yang sehat dan adekuat. Apa dan bagaimana menyiapkan MPASI rumahan dari menu keluarga dengan gizi seimbang, bervariasi, berbahan lokal dan terjangkau sesuai standar WHO. Memanfaatkan sumber karbohidrat, protein bahan pangan lokal yang ada disekitar nan kaya manfaat.

Diskusi asik dipandu oleh mba Nurul Jamilah, S. Gz dan sesi demo membuat MPASI oleh mba Antonia Sinta. Keduanya Konselor Menyusui & PMBA dari @aimijogja.

•Kelas diadakan secara daring melalui link yang akan kami bagikan (peserta terbatas 30 orang).

•Kelas secara luring yang sangat terbatas (untuk 5 peserta) bertempat di Dua Singa Jl. RW. Monginsidi No. 19, Karangwaru, Tegalrejo, Yogyakarta. 

Untuk kebaikan bersama, peserta luring (termasuk panitia) wajib memenuhi kriteria berikut:
- Peserta sudah mendapatkan 2 dosis vaksinasi covid-19 (mengirimkan foto kartu vaksin/sertifikat dengan menutup NIK). 
- Peserta dimohon tidak membawa anak.
- Peserta membawa kotak makan untuk membawa pulang cemilan.

Anak sehat, seluruh anggota keluarga pun sehat. Silakan kontak narahubung 0888 5990 550 untuk info dan pendaftaran karena peserta terbatas. Terima kasih.
Kami percaya, bekerja bukan hanya soal mencari uan Kami percaya, bekerja bukan hanya soal mencari uang dan aktualisasi diri saja. Bekerja adalah juga soal ibadah dan berbagi. Soal saling bekerja sama dan saling mencukupkan. Karena itu salah satu komitmen kami adalah sebanyak mungkin berbagi untuk kebaikan bersama. Apa yang kami dapatkan dalam jaringan organik ini adalah berkat yang harus disalurkan kembali. Berbagi tidak perlu menunggu berlebih. Berbagi adalah ketika kita berupaya membaktikan diri melayani sesama dan lingkungan. Di situ kami percaya pasti akan ada perubahan ke arah yang lebih baik. Dan kehidupan menjadi lebih organis. 

Oh, kami masih terus belajar untuk menghidupi prinsip di atas. Karena itu kami selalu berusaha untuk terus mengupayakan berbagai aktivitas berbagi dalam kegiatan bisnis ini. Doakan kami agar terus bisa menyalakan komitmen ini. Dan terima kasih atas dukungan Anda karena semua ini terjadi juga atas peran Anda dalam jaringan ini. 

Sebagai ungkapan syukur atas berkat Tuhan yang luar biasa sekaligus perayaan Natal bersama di Lingkar Organik, kami kembali mengadakan apa yang kami namakan Bakti Sosial (16 Desember 2021).

Kali ini lokasi kami fokuskan di sebuah desa, di  Kabupaten Magelang. Ada sebuah kampung yang lumayan terpencil dan entah kenapa kurang terperhatikan. Mayoritas pekerjaan penduduk adalah buruh membuat batu bata tanah liat dan petani padi yang hanya bisa panen sekali dalam setahun karena sulitnya air. Banyak warga lansia yang masih harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sebagian daerahnya merupakan daerah perbukitan dengan jalan setapak diantara tebing dan jurang yang hanya bisa di tempuh dengan jalan kaki saja. Jadi kendaraan roda 4 hanya bisa sampai di jalan utama saja, sedangkan untuk pembagian sembako kita distribusikan menggunakan kendaraan roda 2. Untuk rumah warga yang tidak bisa dijangkau kendaraan, tim harus berjalan kaki sejauh kurang lebih 1 km dan kondisi jalan menanjak.

Belum tahu ke depan kami bisa berbuat apa lagi. Tapi kami sedang berupaya menggali potensi yang ada di desa ini. Semoga segera tercipta kolaborasi yang pas untuk kebaikan desa ini ke depan. 

Doakan kami.

✍️ @fhekornelius @wijisuprayogi
Bagaimana Lingkar Organik membangun pemberdayaan b Bagaimana Lingkar Organik membangun pemberdayaan bersama Mitra Petani? Ada yang sempat bertanya soal ini. Kami sering memakai kata pemberdayaan tapi harus  diakui sejatinya kami yang banyak belajar. Yang terjadi sesungguhnya adalah proses saling belajar menghayati apa itu organik.

Model pemberdayaanya mungkin akan terlihat lain. Kami tidak mengadakan pelatihan khusus atau kelas khusus atau program khusus seperti kebanyakan lembaga swadaya masyarakat. Juga tidak ada target akurat serta alur akurat seperti sebuah proyek atau program. Kepentinganya adalah : bagaimana kita bersama-sama belajar hidup secara organik dan membuatnya berkelanjutan. Ada yang bilang model kami bukan pemberdayaan. Bisa jadi begitu jika pemberdayaan diartikan sebagai proses rapi terstruktur seperti sebuah program. Kami belajar, proses organik itu tidaklah selalu rapi terstruktur sesuai rencana yang kita susun. Kemampuan menggali masalah, mencari solusi, dan mencari trobosan agar terus berlanjut amat penting untuk dipelajari. Proses dan bentuk pemberdayaanya jadinya sangat bervariasi atau ada yang bilang random. Kadang di satu lokasi kami menemui kasus petani yang mengaku belum kenal apa itu menanam organik. Tapi setelah diperdalam ternyata mereka menyimpan banyak pengetahuan dari leluhur tentang cara bertani organik. Kadang tantangannya adalah : bagaimana mengemas produk ini agar tidak mudah rusak. Nah kita bersama mencari solusi. 

Kesepahaman soal alur, waktu, dan juga standar dibuat bersama. Jadi akan ada banyak diskusi informal berlangsung. Bisa jadi dilakukan sambil ngobrol di tengah sawah, sambil masak atau ujicoba pembuatan sebuah produk, bisa juga study banding, atau hunting bersama jenis benih atau kemasan yang cocok.  Kadang menginap, kadang sambil silaturahim, kadang mendadak ada yang mengundang kami.  Atau ya memang khusus dipertemukan dengan banyak pihak terkait. Nah jika kesepakatan sudah tercapai maka kami bersama-sama mencoba memenuhinya sesuai peran kami masing-masing. Umumnya kami yang urus bisnis—yang berkeadilan tentunya—dan mitra menyediakan produk sebaik mungkin sesuai kesepakatan. Saling isi terus bisa terjadi dalam kerjasama ini. 📷 @sregep_ngguyu @wijisuprayogi
Sebagai sebuah organisasi, embrionnya berawal dari Sebagai sebuah organisasi, embrionnya berawal dari diskusi ke sana ke mari di Balairung UGM, tahun 2004. Lalu berbagai orang dengan pengalamanya masing-masing bergabung. Orang datang dan pergi setelahnya. Pernah kami merasa sok tahu, pernah kami ditinggalkan. Tapi kami sadar kami tidak tahu apa-apa. Kami berusaha. Dan kami beriman Tangan Tuhan yang menyempurnakan. Dalam catatan notaris September adalah bulan di mana tanda tangan kelahiran kami disahkan. Kami jarang merayakan tapi kami terus mensyukurinya dengan berusaha terus berkarya ... 
.
Kami berusaha terus belajar, menanggalkan ego, dan berbagi tanggung jawab mengembangkan talenta @lingkar_organik  @sumbupakarti
Hari ini (150921) kami panen Singkong. Untuk kepe Hari ini (150921) kami panen Singkong.

Untuk keperluan banyak produk kami membutuhkan singkong yang khusus. Tanah, air, bibit, cara pengelolaan, dan pupuk sangat berpengaruh pada hasil singkong yang khas. Kami terus mencari lokasi yang pas untuk mendapatkan hasil maksimal. Nah kami menemukan salah satunya di daerah Menoreh. Kami bertemu mitra tani yang sangat antusias dan memiliki banyak kesamaan visi. Nilai tambah lain, mereka masih muda. Menyejukkan di tengah kabar makin berkurangnya jumlah petani di negeri ini. Bersama mereka kami juga sedang memproduksi kacang merah, cabai, beras hitam, ketan, beras merah, dan ubi ungu.

Kelompok petani di Menoreh ini sebenarnya sudah cukup mapan. Mereka sudah berproduksi lama dan memilki tradisi organik yang kuat. Pendahulu mereka adalah pejuang organik dan menularkan semangatnya kepada generasi muda --rata-rata di bawah 35 tahun--yang saat ini menjadi pengurusnya. Bahkan penjara bukan halangan bagi para pendulu tadi ketika merintis gerakan organik. Siang ini, salah satu Ketua Kelompok memperkenalkan Ibunya kepada kami. Bagi dia, Ibu adalah penyemangat. Ibunyalah yang selalu menguatkan jika masalah datang mendera. "Lha kan memang harus semangat Mas, di tangan anak-anak ini cita-cita leluhur kami akan terus berkembang", begitu kata Si Ibu kepada kami.

Pertemuan dengan kami adalah sebuah kolaborasi. Teman-teman memiliki etos, semangat, sumber daya dan ketekunan yang luar biasa. Di sisi lain kami melengkapi dengan terbukanya beberapa jalur distribusi yang selama ini buntu dan beberapa pembenahan teknik serta administrasi. Kita juga memiliki kesamaan visi untuk berproses organik sepenuhnya dan mengembalikan kata organik kepada petani. Beberapa kompromi untuk bertahan membuat teman-teman pernah menggunakan bibit non organik walau proses pengolahanya murni organik. Kolaborasi ini menyemangati kita  untuk kembali kepada akar. Semoga semakin organik.

Kami sedang gagas juga agar ada Sanggar Belajar bersama @sumbupakarti di lokasi ini. 

Terima kasih telah memutuskan mendukung kami. Anda ikut mendukung gerakan organik dan pendidikan anak Indonesia.
Produk Baru! Produk Baru! Produk Baru! Semua hal Produk Baru! Produk Baru! Produk Baru!

Semua hal punya ceritanya sendiri. Begitu juga setiap produk kami. Sering kami belajar dari kisah-kisah makanan atau produk yang kami produksi bersama petani. 

Seperti produk Mie kami yang baru, penuh warna ceria alami. Asli berasal dari ekstrak bayam, wortel, dan buah naga yang dipelihara secara organik. Seceria kawan petani yang memproduksinya dengan penuh cinta. 

Penggabungkan warna ini tidak semudah yang dibayangkan. Kami tidak memakai mesin canggih dan banyak yang dikerjakan manual alamiah. Tapi penuh sukacita, itu bisa kami pastikan. Mereka gigih. Awalnya adalah sekelompok keluarga yang hampir berhenti memproduksi mie. Lalu mereka menemukan kembali semangat dan gigih berjuang. Kemudian senyum mengembang karena Anda berbondong membeli mie mereka. Banyak keluarga lalu terlibat. Sejak awal, bersama mereka kami kemudian menggali informasi apa yang diperlukan pasar, mencoba merancang bersama bungkusnya, menentukan harga bersama, dan mencoba membangun narasi untuk pemasaran bersama. Keputusan dan semangat mereka itu penentu utamanya. Kalau dulu mereka larut dalam kesedihan, belum tentu mereka bangkit kembali. Pasti ada keceriaan di sana. Jadi saat kami ajak mereka membuat Mie Ceria ini mereka menyambut dengan antusias. Kegagalan percobaan dan keterbatasan alat menjadi pemicu, bukan halangan. Oya ada satu hal kami belajar dari kegigihan  mereka. Kelompok ini tidak mau berhutang, ini prinsip mereka. Maka bersama kami membangun mekanisme subsidi silang bahan agar tidak ada hutang. Dan prinsip mereka yang kuat tertanam juga dalam pembuatan mie, "Ya tidak asal warna-warni to Mbak, kita perlu uji nanti sampai rasa dan teksturnya pas".

Mie Ceria : mie tiga warna yang mengandung kebaikan-kebaikan alami bayam, wortel, dan buah naga. Rendah gluten karena bahan utamanya singkong. Tanpa telur. Tanpa pengawet, pewarna, pemanis, dan penyedap buatan. Proses pengeringannya dipanggang. Lezat dan menyenangkan.

Oya, jika Anda membeli Mie Ceria maka dipastikan menularkan juga keceriaan pada anak-anak karena keuntungan digunakan untuk pendampingan kepada anak-anak di daerah-daerah khusus bersama @sumbupakarti
Petani perempuan adalah salah satu kunci keberlanj Petani perempuan adalah salah satu kunci keberlanjutan pertanian organik dan kami terus berupaya mengedepankan pemberdayaan bagi mereka. 
.
#Repost @sumbupakarti (@get_repost)
・・・
Mengenang Kartini 

Sebutan Ibu mungkin membuat bayangan kita tentang Kartini menjadi bias. Kartini remaja adalah gadis cerdas pemberani yang pemikiran dan sikapnya melampaui jamanya. Pikiranya liar, cerdas, sekaligus dalam. Refleksi seorang sahabat dosen berikut kiranya makin menyadarkan peran besar Kartini. 

Kartini : oleh Endah Setyawati

Kehidupannya sebagai bangsawan perempuan memiliki banyak privilege namun juga tragis. Privelege membuatnya bisa membaca dan menulis. Karena menulis itu kita memiliki data sejarah yang memadai untuk merekonstruksi kehidupanya dan persoalan pada masanya. Hal yang cukup membedakanya dengan pahlawan perempuan lain.

Dikenal fokus pada emansipasi perempuan, sesungguhnya minat Kartini amat luas, namun tema utamanya tetap satu : pendidikan dan budi pekerti yang baik adalah kunci kemajuan bangsa. Syarat lainnya adalah atmosfer yang memberikan kebebasan dan penghormatan kepada manusia sebagai ciptaan Allah yang sederajat. Kartini menulis itu dalam usia amat muda 16-19 tahun (1895-1899), melalui surat-suratnya kepada para sahabat Belandanya. Mungkin dia prodigy di bidang sosial. Ide di atas baru diterapkan para mahasiswa  dan alumni sekolah tinggi kedokteran STOVIA (kebanyakan laki-laki) melalui Boedi Oetomo (1908, Kartini sudah wafat) dengan mengumpulkan studie fonds (beasiswa) untuk bumiputera yang ingin sekolah tinggi. 

Kartini menularkan minat membaca dan menulis kepada adik-adik perempuannya (Kardinah, Roekmini) dengan bergantian menulis di kolom surat kabar dan majalah tentang masalah sosial dan kebudayaan. Kartini juga membuat semacam umkm, para pengukir Jepara didorong untuk berkarya dan dikenalkan kepada kawan-kawan Belandanya. Namun karya terbaiknya, dan kurang banyak dipublikasikan adalah Nota Kepada Idenburg (orang nomer satu di Hindia Belanda) yang ditulis bersama Roekmini tentang pendidikan bagi Bumiputera. 

Mari terus bergerak membangun ruang-ruang belajar yang mencerahkan dan ramah anak agar tercipta peradaban yang lebih baik.
Load More... Follow on Instagram

Kontak dan Informasi

Gg. Saridele, RT.08 RW.02, Kadirojo 1, Kalasan, Sleman, Yogyakarta 55571, Indonesia
telp. +62 (0) 274-2852674 | 081321041189 |
e-mail : surat@lingkarorganik.or.id


Organik Indonesia Komunitas Organik Indonesia

Bisnis, Reseller, dan Kerjasama

Untuk Informasi, Kerja Sama, dan Reseller (Pendaftaran dan Pemesanan Reseller) silahkan hubungi nomor-nomor berikut :

  • Telp. 0274-2852674 (Senin-Jumat jam kerja)


  • Telp/Whatsapp/SMS : 081321041189 (Senin-Jumat jam kerja)


  • e-mail: surat@lingkarorganik.or.id


    Untuk Pemesanan/Pembelian Satuan silahkan hubungi nomor berikut :

  • Telp/Whatsapp/SMS : 081320557037‬ (Senin-Jumat jam kerja)

  • Lokasi

    RSS
    Facebook
    Facebook
    fb-share-icon
    Twitter
    Visit Us
    Follow Me
    Instagram
    Copyright © Lingkar Organik
    ↑
    Social media & sharing icons powered by UltimatelySocial